Saturday 1 November 2025 - 09:55
Akhlak Kehidupan | Bagaimana Taubat bisa Memperindah Hubungan Hamba dan Pencipta?

Hawzah/ Taubat seorang manusia terletak di antara dua taubatnya Allah swt. Pada awalnya, Allah Ta'ala menganugerahkan kepada hamba-Nya kemampuan untuk menyadari kelemahan ('ajz), penyesalan yang mendalam (inabah), dan permohonan taubatnya. Kemudian, hamba itu pun bertaubat. Dan pada akhirnya, Allah Ta'ala menerima taubatnya dengan rahmat-Nya.

Berita Hawzah – Salah satu hal yang sangat dicintai di sisi Allah adalah taubat. Oleh karena itu, Imam Ali Zainal Abidin As-Sajjad memohon kepada Allah dengan sebuah doa:

اللَّهُمَّ إِنِّی أَسْأَلُكَ.... تَوْبَةً تُوجِبُ لِي مَحَبَّتَكَ¹

"Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu sebuah taubat yang mewajibkan untukku cinta-Mu."

Penjelasan:

Taubat adalah manifestasi dari kasih sayang dan rahmat Allah swt yang tiada batas.

Taubat menunjukkan bahwa Allah swt tidak pernah rela berpisah dari hamba-Nya. Oleh karena itu, jalan kembali (taubat) seorang hamba kepada Penciptanya terbuka lebar di setiap saat dan di setiap tempat.

Dalam sebuah riwayat yang sangat mendalam, Imam Muhammad Al-Baqir (as) bersabda tentang keutamaan taubat:

"Sesungguhnya Allah lebih gembira dengan taubat hamba-Nya daripada kegembiraan seseorang yang menemukan kembali kendaraan dan bekalnya yang hilang di malam yang gelap di sebuah padang pasir." ²

Yang lebih mengagumkan lagi adalah bahwa kemampuan untuk bertaubat dan kembali kepada Allah swt ini juga berasal dari-Nya!

Al-Qur'an menyatakan tentang hal ini:

ثُمَّ تَابَ عَلَیْهِمْ لِیَتُوبُوا إِنَّ اللَّهَ هُوَ التَّوَّابُ الرَّحِیمُ³

"Kemudian Dia menerima taubat mereka agar mereka tetap bertaubat. Sungguh, Allah Maha Penerima taubat, Maha Penyayang."


Sesungguhnya, Taubat seorang manusia terletak di antara dua taubatnya Allah swt. Pada awalnya, Allah Ta'ala menganugerahkan kepada hamba-Nya kemampuan untuk menyadari kelemahan ('ajz), penyesalan yang mendalam (inabah), dan permohonan taubatnya. Kemudian, hamba itu pun bertaubat. Dan pada akhirnya, Allah Ta'ala menerima taubatnya dengan rahmat-Nya.

Sungguh, Allah swt, Maha Terpuji.

Namun, yang menjadikan hubungan antara hamba dan Yang Disembah dalam "kembali" ini semakin mendalam dan mengagumkan adalah langkah-langkah yang Allah ambil untuk orang yang bertobat.

Langkah pertama Allah swt bagi orang yang bertobat adalah menerima tobatnya.

هُوَ الَّذِی یَقْبَلُ التَّوْبَةَ عَنْ عِبادِهِ⁴

Kemudian, pada langkah berikutnya Allah swt mengampuni segala dosa-dosa dan kesalahan-kesalahannya.

وَ یَعْفُوا عَنِ السَّیِّئاتِ⁵

"Dan Dia Mengampuni kesalahan-kesalahan."

Lalu, pada langkah selanjutnya, Allah swt akan mengubah semua dosa dan noda hitam hamba-Nya menjadi cahaya dan kebaikan.

فَأُوْلئِکَ یُبَدِّلُ اللَّهُ سَیِّئاتِهِمْ حَسَناتٍ⁶

"Maka mereka itulah yang Allah Ubah kejelekan-kejelekan mereka menjadi kebaikan."

Dan langkah terakhir Ilahi ini adalah yang terindah. Allah swt berfirman kepada orang yang bertobat itu: "Aku MENCINTAIMU."

إِنَّ اللَّهَ یُحِبُّ التَّوَّابِینَ⁷

"Sesungguhnya Allah Mencintai orang-orang yang bertobat."

Mungkinkah seorang hamba bisa terpisah dari Zat yang disembah seperti ini?"


"Aku merasa cemas akan [janji] Ketika mereka berkata, 'Ya', Padahal dosaku melebihi jumlah daun dan tetesan hujan, Andai seruan 'Lā taqnaṭū' (Janganlah berputus asa) tak menggenggam tanganku,Niscaya aku akan terus dihantui oleh ketakutan 'Yā Waylanā' (Aduhai celakalah kami!)."⁸

Catatan Kaki:

1. As-Sahifah As-Sajjadiyyah, Doa ke-9.
2. Biharul Anwar, Jilid 6, Halaman 90.
3. Surah At-Taubah, Ayat 118.
4. Surah Asy-Syura, Ayat 25.
5. Sumber yang sama (Surah Asy-Syura, Ayat 25).
6. Surah Al-Furqan, Ayat 70.
7. Surah Al-Baqarah, Ayat 222.
8. Baba Tahir (seorang penyufi dan penyair Persia abad ke-11).

Tags

Your Comment

You are replying to: .
captcha